Pelepat Ilir, Bungo — Musyawarah konsolidasi Datuk Rio/Kepala Desa dan Ketua BPD se-Kecamatan Pelepat Ilir digelar pada Senin, 8 Desember 2025 pukul 10.00 WIB di Aula Kantor Kecamatan Pelepat Ilir. Pertemuan ini difasilitasi oleh Forum Komunikasi Rio Kecamatan Pelepat Ilir sebagai tindak lanjut dari meningkatnya keluhan masyarakat terhadap layanan PLN di wilayah Pelepat Ilir khususnya.

Musyawarah dihadiri oleh Anggota DPRD Kabupaten Bungo Dapil Pelepat Ilir Ibu Jumari Ari Wardoyo, Camat Pelepat Ilir, para Rio serta Ketua BPD dari setiap desa di Kecamatan Pelepat Ilir.

Dalam agenda konsolidasi tersebut, dua poin utama dibahas:

1. Menindaklanjuti percakapan dan keluhan masyarakat pada grup WhatsApp terkait persoalan listrik.

2. Menanggapi keluhan masyarakat mengenai seringnya mati lampu, tegangan rendah, pembongkaran atau pemutusan KWH tanpa pemberitahuan, serta jaringan listrik yang masih menggunakan tiang darurat bahkan ada yang belum memiliki tiang.

Hasil Musyawarah: Kesepakatan Aksi Damai

Musyawarah menghasilkan mufakat bahwa akan dilaksanakan Aksi Unjuk Rasa Damai dengan nama:

“Masyarakat Petir Bersuara”

Dalam rapat tersebut juga ditetapkan struktur penanggung jawab Aksi Damai atau Koordinator Lapangan (KORLAP), yaitu:

Ketua: Edi Pujianto

Wakil Ketua: Musril Saputra

Sekretaris: Ari Harianto

Wakil Sekretaris: Sambudi

Bendahara: Toufiq Hidayat

Wakil Bendahara: Fadlan

Tuntutan Aksi kepada PLN

Peserta musyawarah menyampaikan tiga tuntutan utama kepada pihak PLN:

1. PLN harus bersedia meningkatkan pelayanan dengan memastikan tidak ada lagi mati lampu berulang, tegangan rendah, maupun bongkar/putus KWH tanpa pemberitahuan sebelumnya.

2. Memberikan kompensasi/ganti rugi sesuai aturan apabila masyarakat kembali mengalami pemadaman tanpa alasan jelas.

3. Pimpinan atau Manajer PT. PLN Muara Bungo dan Rimbo Bujang diminta mundur apabila tidak sanggup menyelesaikan keluhan masyarakat Pelepat Ilir.

Aksi unjuk rasa akan melibatkan perwakilan dari 17 desa di Kecamatan Pelepat Ilir, diperkirakan mencapai 50 orang setiap desa. Titik kumpul ditetapkan di Lapangan Bola Kaki Dusun Kuamang Jaya, sebelum bergerak menuju Kantor PT PLN Muara Bungo dan kemudian ke Kantor PT PLN ULP Rimbo Bujang.

Setiap desa juga telah menetapkan Koordinator Desa (KORDES) yang bertanggung jawab atas keamanan, ketertiban, dan kebutuhan selama aksi damai berlangsung.

Aturan Teknis Aksi Damai

Hasil musyawarah juga mengatur beberapa ketentuan bagi peserta aksi, antara lain:

Peserta wajib menjaga ketertiban dan menghindari tindakan provokatif, rasisme, maupun anarkis.

KORDES wajib melaporkan jumlah peserta dan kendaraan kepada KORLAP sebelum aksi dimulai.

Pemberitahuan resmi kepada kepolisian akan dilakukan tiga hari sebelum aksi.

KORLAP menyediakan satu unit sound system untuk kelancaran orasi.

Forum Komunikasi Rio Kecamatan Pelepat Ilir akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Anggota DPRD dan Camat sebelum pelaksanaan aksi.

Dalam penyampaian penutup, Forum Komunikasi Rio menegaskan bahwa masyarakat telah berupaya sebelumnya menyampaikan keluhan secara langsung ke Kantor PT PLN Rimbo Bujang pada 10 Juni 2025, namun belum mendapatkan perbaikan yang signifikan.

Dengan adanya langkah konsolidasi ini, para pemimpin desa berharap PLN segera menanggapi tuntutan masyarakat dan meningkatkan kualitas pelayanan listrik di Kecamatan Pelepat Ilir.